Jumat, 15 Agustus 2014

Jika Kau...

Jika kau ingin bercerita...
Aku akan diam dan menjadi pendengar terbaik...
Jika kau ingin meneteskan air mata...
Aku akan siapkan sapu tangan untuk menyeka air mata...
Jika kau ingin aku berbicara...
Aku akan berbicara walaupun hal konyol...
Jika kau ingin berlari bersama...
Aku akan menemani sampai kau lemas berdiri...
Jika kau sedang tidak berdaya...
Ijinkan aku merangkul mu dengan suka cita...
Jika kau lelah dengan dunia...
Mari kita benamkan tubuh ini pada semesta... 
Jika kau terluka...
Biarkan aku carikan penawarnya...
Jika kau merasa rapuh...
Genggamlah tangan ku agar kau memiliki tenaga...

Senyum Indah Berbalut Derita

Saat semua manusia dimuka bumi, melihat senyum indahnya...
Apakah kalian bahagia dengan senyum itu?
Saat dia tersenyum diatas lukanya...
Saat dia tersenyum diatas rapuhnya...
Saat dia tersenyum diatas lelahnya...
Saat dia tersenyum diatas ketidak berdayaannya...
Saat dia tersenyum diatas kesepiannya...
Dan saat dia tersenyum diatas kebohongannya...
Sejujurnya aku sakit melihat senyum indahnya...
Selalu sedih ketika harus menatap mata indahnya...

Perjuangan Untuk Berjumpa Denganmu

Kau tak tahu sulitnya hanya ingin berjumpa denganmu...
Kau tak tahu apa saja, kejadian yang menyulitkan saat ingin melihatmu...
Entah itu macat, ataupun hal apa saja, yang membuat tidak fokus...
Saat ingin berjumpa denganmu...
Mentari selalu terik, lebih terik dari hari biasanya...
Dan hembusan angin yang selalu lebih kencang, dibanding hembusan angin pada hari biasanya...
Dan saat kita bertatap muka...
Lalu pulang dengan duka atau gembira...
Selalu dan selalu...
Perjalanan pulang ditemani rintik hujan...

Selasa, 12 Agustus 2014

Cerita Awan Putih, Langit Biru, Mentari, dan Hujan.

Saat mentari terbangun dari tidur.
Saat langit malam berubah menjadi langit biru.
Dan sang awan putih, yang selalu berjalan beriringan dengan langit biru.
Disaat hari nan cerah.
Saat mentari, langit biru, dan awan putih berjalan bersama saling terikat.
Keterikatan yang tak disadari.
Keterikatan yang selalu dicari, yang sesungguhnya tak perlu dicari.
Karna ketiganya selalu dalam satu naungan yang sama.
Saat satu dan yang lain merasa jauh, seperti memiliki jarak yang memisahkan.
Langit biru yang mendamaikan, akan menjadi hitam karna duka.
Maka menangislah awan putih.
Dan mentari yang sangat ceria,  akan menghilang terhalang awan yang menangis.
Saat itu akan datang hujan turun, untuk menyejukan semesta.
Memberi romantisme...
Dan kala sisa hujan semalam...
Tercium aroma tanah yang basah...
Menjadi suatu relaksasi untuk jiwa, jiwa yang sepi karna ditinggal pergi...
Hujan semalam yang menghapus sepi...
Hujan teruslah menjadi kegembiraan...
Hujan datanglah lagi...

Senin, 11 Agustus 2014

Tatapan yang lembut

Saat mata kita bertemu.
Tanpa kata, hanya ada pandangan lembut nan semu.
Dengan mata, kita bercengkrama seru.
Dengan mata, kita saling memberi tahu.
Dan dengan mata pun, aku menyampaikan rindu.
Aku selalu rindu.
Dengan tatapan mu yang lembut itu.
Dengan mata, kita juga dapat berbagi duka.
Jika kau sedang gelisah, mata itu selalu nampak jelas gundahnya.
Jika kau sedang bersedih, mata itu selalu melukiskan pedihnya.
Dan saat kau sedang suka atau bahagia, selalu mata bulat yang bersinar nan indah itu yang di lukisnya.

penser que ce

Je ne peux pas croire vous étiez ici, avec moi à l'époque, il a quitté, vraiment heureux, vous êtes ici, enlever toute la douleur que je devine.

peut-être que vous vous sentez tout ce que j'ai abandonner il, n'oubliez pas de l'amour. Je l'aimais, peut-être que j'aime, mais si possible vous m'appartenir, tu es devenu pour être la sienne, mais c'est bien essoré pour moi, si j'ai jamais cette.

09102009

Rasa dia untuknya - bagian 2

Dalam resah dan gundah dia bertanya, apa benar dirinya diutus untuk menyempurnakan kehidupan dia?
Dalam hening dia berpikir, apa pantas dia untuknya?
Dalam ramai dia terdiam sejenak, untuk mencari kebenaran semua yang dia tahu dan rasa, apa sama rasa dia dan dirinya?
Dan bukan logika dan terkaan belaka. 
Dalam mimpi begitu indah berdua, dapat dengan jelas dia rasa apa yang dirinya rasa.
Dia ingin apa yang dirinya ingin.
Begitu indah seperti lantunan dawai yang harmonis dan romantis.
Dalam nyata dia tak tahu, harus bagaimana ungkapkan rasa untuknya.
Dia linglung dengan semua kebenaran yang sudah terungkap, benarkah dirinya menyukai dia? 
Apakah dirinya menginginkan dia?
Dia menunggu satu tanda darinya yang tak kunjung datang.
Dia diam dan menunggu dalam penantian semu.
Walaupun dia tahu ada keyakinan dalam kalbu.
Dia akan bertahan untuk penantian itu.
Karna rasa dia tercipta olehnya..

Rasa dia untuknya - bagian 1

Sebelum mengenal dirinya, dia seperti sudah mengenalnya.
Sebelum dia mengenalnya, dia seperti sudah tahu dirinya lebih dalam tanpa dia tahu.
Sebelum dia menyayanginya, hati, mata, dan pikiran dia sudah terpesona olehnya yang tidak memesona.
Keberadaannya datang bagai musim panas, terik mentari, hembusan semilir angin, bermain di sungai yang begitu mengasikan di hari yang cerah.
Begitu juga dirinya, datang bagai hari cerah yang menyejukan dia yang sudah lama menunggunya dengan gelisah.
Tak ada kata yang dia ucap lagi, tiada rasa yang dapat dia lukis lagi, semua rasa telah terlukis jelas dari dia untuknya..

Never....

Never known.... 
Never hears....
Never seen....
Never talked....
Never touched....
But i feel that....
I've known you....
I've heard you....
I've seen you....
I've talked with you....
I've touched you....
In the past, that....
I didn't know where....
I didn't know when....
I didn't know how....
I feel close to you....
Can it be that i # with you....
Created by: #Sblue

Accidental meeting

Standing around white and grey....
That's so embrrasing for me....
But i endure it....
I should chit and chat with you, but....
How funny....
Your mother keep talking....
I can't help to stop her....
Shake your hand twice....
See your red face....
See your stupid act....
How can i ever forget this day....
I think that's the best i can do for today....
Thanks all to my little white.....
Created by: #Sblue

Look at my back

I look at my back....
And viola....
My princess coming....
Walking slowly and....
Sit near me....
Just 1 meter...
And i'm freezing...
So stupid......
Created by: #Sblue

Tatapan....

Aku menyukai tatapan melamun gadis pendiam itu.
Aku selalu rindu tatapan dingin yang berakhir dengan tersipu malu.
Selalu ingin mendengar suara lembut itu menyapa ku.
Sentuhan tangan yang lembut itu.
Tingkah polos nan lucu.
Dan selalu berhasil membuat tersenyum dalam diam ku.
Dan wajah merah muda yang merona itu.
Selalu ku nanti, dan selalu ku rindu.

Terluka...

Hatiku terluka kembali.
Jiwaku pergi tanpa tepi.
Batin ku remuk bertubi.
Bahagia yang begitu sepi.
Seperti ingin mati.

Mata...

Saat pandangan kita beradu satu.
Diri ini seperti diam membatu.
Seperti bongkah es yang kaku membeku.
Hanya dapat menatap dan terdiam membisu.
*ice cream yang dia makan saja tak terasa dingin* *true story of Sblue*

Mentari

Dia datang diiringi mentari dan belaian sejuk angin semilir.
Mengenalnya dengan begitu hangat.
Dan saat dia beranjak pergi.
Mentari pun seperti enggan menampakan diri.
*true story of Sblue*

Hampa...

Saat terik pertanda keceriaan, kehangatan, dan kebersamaan.
Saat hujan pertanda kelembutan, kedekatan, dan romantisme.
Dan saat melalui semuanya.
Kita hanya berdiri seorang diri. 
Yang tersisa hanya kehampaan abadi.

Jika cinta...

Jika cinta tak memiliki cinta, apa yang akan terjadi?
Bila sayang namun tak dapat menyayangi, akan menjadi apa?
Dan bila kasih tak dapat mengasihi, apa yang akan terjadi?
Namun jika goresan pada hati tanpa benci.
Akan menjadi cinta, sayang, dan kasih yang tulus dan abadi.

Hujan

Bagaikan hujan dikala malam.
Bersama mu begitu menyejukan.
Dan dalam keramaianpun kamu begitu mendamaikan.
Dengan menatap mu.
Aku mendapat cerahnya kehidupan.
Saat aku menyentuh seluruhnya kamu.
Aku merasa akan kehangatan. 

Cerita senja

Saat senja mulai beranjak.
Saat kesunyian akan menemani.
Saat gundah mengganggu pikiran dan kalbu.
Saat jantung tak dapat bekerja dengan semestinya.
Saat rindu yang tak dapat terucap sempurna.
Dan pada saat itulah rasa sesak akan menyeruak dan meleburkan jiwa.
Saat jiwa dan ragu mencari keberadaan mu.
Saat mata dan telinga yang selalu terjaga pada mu.
Dan saat raga tak lagi sanggup untuk rasa yang tersiksa.
Ingin ku ucap sebuah kepastian.
Namun aku terlalu lemah akan kebenaran.
Dia yang selalu memenuhi semesta.