Rabu, 28 Maret 2012

Baru 6 perusahaan di Indonesia terapkan Green Economy


 

BANDUNG (bisnis-jabar.com):  Kementerian Lingkungan Hidup mencatat hanya terdapat enam perusahaan di Indonesia yang menerapkan green economy pada kebijakan perusahaan sejak awal 2011.
Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mengatakan memang banyak negara berkembang yang bertanya atau belum memahami konsep green economy.
“Indonesia terus menyarankan agar perusahaan menggunakan energi yang ramah lingkungan,” ujarnya seusai membuka konferensi internasional anak dan pemuda Tunza Indonesia 2011 di Sabuga Bandung, hari ini.
Meski masih terbilang minim, namun Gusti mengatakan, sudah ada provinsi di Indonesia yang menerapkan konsep green economy dalam regulasi daerahnya. Salah satunya adalah Bali yang menerapkan turunan dari konsep green economy berupa green building.
“Di Bali itu menerapkan bahwa hotel-hotel di sana harus menggunakan minimal 10% solar system, jika tidak maka pelaku usaha tidak mendapatkan izin mendirikan hotel,” katanya.
Dia mengatakan indikator sebuah perusahaan sudah menerapkan konsep ekonomi hijau ini adalah aktivitas perusahaan itu selalu mempertimbangkan persoalan lingkungan. Perusahaan tambang, misalnya.
“Untuk perusahaan tambang, mereka akan memerhatikan ekosistem di sekitarnya. Kegiatan pertambangan itu pasti menganggu, tapi tidak seenaknya. Tak bisa dihindari pasti ada dampaknya terhadap lingkungan, namun diusahakan meminimalisir dampak tersebut,”jelasnya.
Dia menambahkan pekerjaan ramah lingkungan atau green jobs di negara berkembang akan menguntungkan penduduk negara tersebut, terutama untuk generasi muda.  Oleh karena itu, menurutnya, sangat penting untuk mengembangkan keterampilan baru dan kapasitas di bidang ini untuk masa depan.
Isu Green Economy inilah yang dibawa pada konferensi internasional Tunza Indonesia 2011.  Konferensi yang diikuti lebih dari 1.400 partisipan anak-anak dan pemuda ini diharapkan dapat menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan dalam menerapkan green economy di seluruh dunia.
“Kami berharap Deklarasi Bandung ini dapat membawa ide-ide yang dapat disampaikan pada agenda internasional berikutnya, yaitu Rio+20 di Rio De Janero Brazil,” katanya.
Data Organisasi PBB untuk Lingkungan (UNEP)menunjukkan beberapa negara dan institusi pendidikan telah mulai fokus pada program pelatihan untuk membangun keahlian strategis untuk konsep Green Economy dengan lebih banyak pekerjaan yang ramah lingkungan.
Di Indonesia sendiri, menurut UNEP, 40% tenaga kerja bekerja di sektor agribisnis.  Sementara di Bangladesh, perusahaan Grameen Shakti telah melatih lebih dari 1.000 perempuan dan remaja untuk mendapat sertifikat teknisi solar.
Sementara itu Wakil Presiden RI Boediono menambahkan jawaban untuk mengatasi ancaman ledakan penduduk dan eksploitasi sumber daya alam saat ini adalah melalui penggunaan teknologi yang cocok dengan konsep Green Economy.
Boediono mengharapkan, melalui Konferensi Tunza yang bertema ‘Reshaping Our Future through a Green Economy and Sustainable  Lifestyles’ ini, generasi muda dapat terlibat secara aktif dan menghasilkan ide-ide segar yang inovatif dalam konsep Green Economy.
“Kami dari generasi saat ini, para pemimpin, harus mendengarkan suara generasi muda dan mengakomodir pandangan mereka tentang kelanjutan Green Economy dan gaya hidup yang berkesinambungan,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan santun... :))