Senin, 11 Agustus 2014

Terluka...

Hatiku terluka kembali.
Jiwaku pergi tanpa tepi.
Batin ku remuk bertubi.
Bahagia yang begitu sepi.
Seperti ingin mati.

Mata...

Saat pandangan kita beradu satu.
Diri ini seperti diam membatu.
Seperti bongkah es yang kaku membeku.
Hanya dapat menatap dan terdiam membisu.
*ice cream yang dia makan saja tak terasa dingin* *true story of Sblue*

Mentari

Dia datang diiringi mentari dan belaian sejuk angin semilir.
Mengenalnya dengan begitu hangat.
Dan saat dia beranjak pergi.
Mentari pun seperti enggan menampakan diri.
*true story of Sblue*

Hampa...

Saat terik pertanda keceriaan, kehangatan, dan kebersamaan.
Saat hujan pertanda kelembutan, kedekatan, dan romantisme.
Dan saat melalui semuanya.
Kita hanya berdiri seorang diri. 
Yang tersisa hanya kehampaan abadi.

Jika cinta...

Jika cinta tak memiliki cinta, apa yang akan terjadi?
Bila sayang namun tak dapat menyayangi, akan menjadi apa?
Dan bila kasih tak dapat mengasihi, apa yang akan terjadi?
Namun jika goresan pada hati tanpa benci.
Akan menjadi cinta, sayang, dan kasih yang tulus dan abadi.

Hujan

Bagaikan hujan dikala malam.
Bersama mu begitu menyejukan.
Dan dalam keramaianpun kamu begitu mendamaikan.
Dengan menatap mu.
Aku mendapat cerahnya kehidupan.
Saat aku menyentuh seluruhnya kamu.
Aku merasa akan kehangatan. 

Cerita senja

Saat senja mulai beranjak.
Saat kesunyian akan menemani.
Saat gundah mengganggu pikiran dan kalbu.
Saat jantung tak dapat bekerja dengan semestinya.
Saat rindu yang tak dapat terucap sempurna.
Dan pada saat itulah rasa sesak akan menyeruak dan meleburkan jiwa.
Saat jiwa dan ragu mencari keberadaan mu.
Saat mata dan telinga yang selalu terjaga pada mu.
Dan saat raga tak lagi sanggup untuk rasa yang tersiksa.
Ingin ku ucap sebuah kepastian.
Namun aku terlalu lemah akan kebenaran.
Dia yang selalu memenuhi semesta.